Usaha Jualan Ayam Potong

Cara Jualan Ayam Potong

Siapa yang tidak kenal dengan ayam potong? Ya, ayam ini seringkali ditemui di pasaran karena tingginya peminat pada ayam potong untuk dijadikan sebagai bahan baku utama para pemilik usaha kuliner.

Selain murah, produksi atau panen ayam potong pun sangat cepat, dan rasa dagingnya juga tidak kalah enak.

Jadi prospeknya sangat besar untuk memilih ayam potong sebagai peluang usaha peternakan, mengingat cara mengembangkannya juga tidak terlalu sulit.

Hasil dari jualan ayam potong memang sangat menggiurkan mengingat banyaknya permintaan pasar untuk mengelola dagingnya sebagai produk makanan.

Namun, proses untuk menjalankan usahanya tentu tidak bisa dilakukan dengan langkah yang sembarangan, terutama bagi para pebisnis pemula.

Semua harus mengikuti caranya dengan tepat seperti pada poin-poin penting mengawali usaha jualan ayam potong di bawah ini.

Siapkan Anggaran Untuk Modal Awal Jualan Ayam Potong

Semua usaha yang masih dilakukan pada tahap awal tentu saja membutuhkan banyak pengorbanan, salah satunya berkaitan dengan modal awal. Seperti ketika Anda memulai usaha berjualan ayam potong, maka harus mengeluarkan biaya dengan besaran tertentu sebagai modal.

Total biaya keseluruhan sebagai modal awal beternak ayam potong, mulai dari penyediaan bibit, indukan, pakan, vitamin, dan lain sebagainya.

Kemudian ditambahkan dengan biaya peralatan sekaligus perlengkapan untuk membangun kandang ayam serta perawatan, setidaknya membutuhkan biaya kurang lebih sekitar 6.2 juta.

Belum lagi ditambahkan dengan biaya operasional per bulannya, yang bisa mencapai 100 hingga 200 ribu.

Jadi, untuk mengantisipasi adanya kekurangan biaya, Anda bisa mempersiapkan dana sekitar kurang lebih 8 hingga 9 juta dengan memilih semua bibit dan bahan yang berkualitas untuk perkembangbiakan ayam potong.

Atau jika Anda memilih untuk menjualnya saja tanpa beternak, maka tetap mempersiapkan dana dengan jumlah tersebut namun hanya menyediakan stok berupa ayam yang sudah siap dipotong dan dijual saja.

Mengurus Surat Izin Usaha Untuk Jualan Ayam Potong

Usaha berjualan ayam potong sebaiknya dilakukan dengan menyediakan stok ayam potong dalam jumlah yang lumayan banyak, karena usia ayam sangat singkat dan termasuk bisa laku dalam waktu singkat, hanya saja memerlukan strategi pemasaran atau pencarian sasaran konsumen yang tepat.

Oleh karena itu, Anda perlu mengurus surat izin usaha agar kandang yang didirikan untuk beternak ayam potong sekaligus dalam jumlah yang cukup banyak tidak mengundang permasalahan bagi Anda dan orang lain di lingkungan sekitar.

Dengan surat izin usaha, Anda bisa melindungi bisnis atau ternak yang sedang dikembangkan dengan meminimalisir gangguan.

Namun, Anda juga harus melakukan cara pertama dengan tepat agar warga di sekitar tempat tinggal Anda tidak memiliki keluhan terhadap usaha peternakan yang sedang ditekuni.

Selain itu, ketika Anda memperluas jaringan serta membutuhkan tambahan dana untuk pembiayaan modal yang kurang juga bisa dipermudah dengan surat izin usaha ini.

Bisnis yang sedang Anda jalankan tersebut pun akhirnya bersifat legal, dan bisa mempermudah Anda untuk melakukan kerjasama bisnis dengan berbagai pihak, serta memiliki kekuatan hukum legal.

Jadi jika terdapat konplik atau masalah yang melibatkan banyak pihak pebisnis sebagai mitra, maka penyelesaiannya bisa dilakukan melalui jalur hukum.

Begitupun jika Anda mengalami penipuan yang bisa jadi dilakukan oleh konsumen yang curang.

Pilih dan Tentukan Lokasi Strategis

Lokasi Usaha yang Strategis
Lokasi Usaha yang Strategis

Dua opsi untuk berjualan ayam potong, seperti dengan sekaligus beternak ataupun hanya menjual per ekor yang sudah siap jual potong dan siap masak memberikan hasil yang sama-sama menguntungkan.

Namun, masing-masing opsi tersebut juga memiliki kekurangan.

Jika Anda memilih opsi berjualan ayam potong dengan beternak sekaligus, maka memerlukan biaya lebih mahal, karena digunakan untuk mempersiapkan beragam peralatan untuk ternak serta memilih lokasi strategis yang merupakan lahan di sekitar rumah.

Keuntungannya Anda tidak perlu mengalami kerugian berupa pembusukan daging ayam potong karena kondisinya masih segar saat hidup, waktunya pun cukup singkat yakni 40 hari saja untuk panen, kemudian tempat bisa menetap di satu wilayah saja yang menjadi kandangnya.

Namun, Anda memerlukan biaya tambahan untuk memasarkan ayam-ayam kepada pihak tertentu yang membutuhkan daging ayam potong dengan cara berkeliling dan sebagainya.

Sementara jika Anda memilih untuk berjualan ayam potong saja tanpa beternak, memiliki keuntungan berupa lokasi yang mudah dipilih serta disesuaikan.

Anda bisa menjual ayam-ayam potong tersebut melalui pasar tradisional, swalayan, atau kepada para pemilik usaha di bidang kuliner lainnya, sehingga di sini Anda hanya perlu meningkatkan strategi pemasaran berdasarkan jaringan dan lokasi strategis saja.

Namun, untuk menyediakan stok daging ayam potong, Anda harus bisa memilih dengan cermat supplier yang terpercaya.

Peluang Usaha Jualan Ayam Potong yang Menguntungkan

Jualan Ayam Potong
Jualan Ayam Potong

Setelah Anda mengetahui beberapa strategi awal usaha bisnis jualan ayam potong, tahap lanjutan berikutnya yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut.

Lakukan Analisa Pasar Saat Jualan Ayam Potong

Semua pemilik usaha juga harus memiliki langkah tepat untuk mempertahankan bisnisnya dengan salah satu cara penting, yakni menganalisa pasar terhadap penjualan ayam potong.

Peminat atau konsumen yang membutuhkan persediaan daging ayam potong memang sangat tinggi.

Tetapi hal tersebut justru menyebabkan tingkat persaingan antar pebisnis atau pemilik usaha penjualan ayam potong juga semakin meningkat sehingga persaingan sangat tinggi.

Berbagai hal tersebut perlu Anda analisa agar bisa menemukan cara yang tepat untuk meningkatkan usaha atau sekedar mempertahankannya. Selain itu, Anda juga akan mengetahui prediksi tentang berbagai resiko yang nantinya dihadapi selama proses perkembangan usaha.

Untuk melakukan analisa pasar, pastikan Anda benar-benar memahami karakter dari sasaran konsumen di sekitar usaha milik Anda.

Kemudian carilah solusi berkaitan dengan penentuan harga ayam potong yang akan dijual sesuai dengan kemampuan atau rata-rata harga beli dan jual ayam potong di lingkungan tersebut. Dengan begitu usaha bisa berjalan dengan lancar dan permintaan pasar di sekitar wilayah jual Anda pun meningkat.

Sediakan Berbagai Peralatan Perlengkapan yang Sesuai Untuk Jualan Ayam Potong

Ketika Anda menentukan usaha jualan ayam potong sekaligus dengan beternak, maka peralatan dan perlengkapan yang harus disiapkan cukup banyak.

Mulai dari peralatan untuk membuat kandang, serta berbagai perlengkapan untuk merawat dan mengembangbiakkan ayam potong seperti lampu, wadah pakan dan minum, dan lain lain.

Apabila Anda hanya memutuskan untuk menjual ayam potong yang siap masak dalam kondisi sudah dibersihkan, maka Anda hanya memerlukan sedikit peralatan dan perlengkapan, sepeti pisau potong daging, plastic atau tas kresek, kain serbet, capit, kemudian telenan yang berukuran besar, alat timbangan, dan sebagainya.

Jangan lupa untuk menyiapkan benda-benda untuk berjualan seperti meja agar daging yang sudah dipotong menjadi bagian kecil atau daging yang utuh bisa dipajang untuk dipilih pembeli.

Ketahui Kecenderungan Permintaan Pasar Pada Ayam Potong

Selanjutnya, agar Anda lebih mudah dalam memilih usaha jual ayam potong dengan cara bternak maupun tidak, lebih baik jika mengetahui kecenderungan permintaan pasar.

Jika di lokasi toko atau usaha Anda banyak pihak yang membutuhkan ayam potong untuk keperluan industri kuliner berupa beberapa ekor ayam potong yang masih utuh dan belum disembelih atau dibersihkan maka sediakan juga usaha peternakan ayam.

Sementara jika di lingkungan sekitar usaha lebih banyak membutuhkan ayam potong untuk kebutuhan konsumsi rumah tangga, maka sebaiknya pilihlah usaha dengan berjualan ayam potong yang sudah dibersihkan dan disembelih sehingga Anda bisa menjualnya dalam bentuk daging potong kiloan.

Jika Anda pandai menyesuaikan dengan kebutuhan pasar, maka dijamin usaha Anda akan sukses.

Baca Juga;

Tentukan Harga Jual Ayam Potong Sesuai dengan Kondisi Pasar

Seperti yang telah disinggung sedikit pada beberapa pernyataan di atas, bahwa Anda harus memprediksi keadaan warga di sekitar wilayah usaha Anda, sekaligus dengan total pendapatan umum wilayahnya.

Jika rata-rata penduduk di sekitar toko milik Anda berpenghasilan cukup besar maka juallah daging ayam dengan harga cukup tinggi, namun perhatikan juga persediaan yang ada di pasar. Jika banyak penyedia daging ayam potong, maka harga bisa turun, namun jika permintaan masih sangat banyak maka bisa stabil.

Apabila Anda menjual daging ayam potong di wilayah atau di dalam pasar modern seperti hypermarket, swalayan, dan supermarket, maka Anda harus menentukan harga cukup tinggi perkilonya.

Sementara jika kebanyakan sasaran pelanggan merupakan pemilik bisnis kuliner atau bidang tertentu yang bisa memborong penjualan ayam potong Anda, maka berikanlah harga murah.

Strategi Bersaing dan Pengembangan Bisnis Efektif Pada Jualan Ayam Potong

Tahap terakhir yang perlu Anda lakukan adalah mengembangkan bisnis dengan memperhatikan strategi bersaing yang efektif.

Meskipun di sekitar Anda banyak sekali pebisnis yang memilih berjualan ayam potong, usaha milik Anda bisa bertahan asalkan memiliki strategi yang tepat, misalnya dengan memperkuat relasi bisnis, meningkatkan dan mengunggulkan kualitas pelayanan pelanggan atau dengan cara mempromosikan melalui media, seperti brosur, iklan, media sosial, dan sebagainya.

Satu hal yang perlu Anda pastikan yakni meningkatkan mutu atau kualitas dari daging ayam potong yang Anda jual.

Tips dan Kesimpulan

Usaha berjualan ayam potong sejak dulu hingga saat ini merupakan salah satu peluang yang sangat besar untuk dijalankan sebagai bisnis.

Karena bukan hanya tingkat permintaannya saja yang tinggi, melainkan tingkat pernjualannya sehingga banyak pihak yang merambah jualan ayam potong sebagai usaha mereka.

Oleh karena itu, Anda sebagai pemula harus mampu bersaing dengan strategi tepat agar usaha jualan ayam potong milik Anda bisa bertahan dan berkembang.

Tentu saja pertahanan sekaligus pengembangan bisnis efektif tersebut harus dijalankan dengan langkah yang tepat seperti pada beberapa poin yang telah dijelaskan di atas. Jadi, jangan ragu untuk mulai mengikuti langkah seperti yang didapatkan melalui sumber informasi yang ada di sini.